News & Research

Reader

Pertumbuhan Aktivitas Manufaktur China Melambat Pada April24
Tuesday, April 30, 2024       10:19 WIB

Ipotnews - Pertumbuhan aktivitas manufaktur China melambat pada bulan April, menurut survei resmi yang dirilis pada hari Selasa, menunjukkan hilangnya momentum pada sektor yang luas ini pada awal kuartal kedua.
Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur Biro Statistik Nasional (NBS) turun menjadi 50,4 pada bulan April dari 50,8 pada bulan Maret, di atas angka 50 yang memisahkan pertumbuhan dari kontraksi dan tepat di atas perkiraan median sebesar 50,3 dalam jajak pendapat Reuters.
Data tersebut menggarisbawahi tantangan yang dihadapi para pembuat kebijakan meskipun pertumbuhan PDB kuartal pertama yang solid telah mengurangi beberapa urgensi untuk meningkatkan langkah-langkah stimulus.
Pesanan ekspor baru tumbuh pada tingkat yang jauh lebih lambat, sementara lapangan kerja terus menyusut, data PMI NBS menunjukkan.
Survei pabrik swasta Caixin lainnya, yang juga dirilis pada hari Selasa, menunjukkan aktivitas manufaktur tumbuh lebih cepat seiring dengan meningkatnya pesanan ekspor baru.
Investor memperkirakan otoritas China akan meluncurkan lebih banyak stimulus untuk mendukung perekonomian dan menunggu pertemuan Politbiro, yang diperkirakan akan fokus pada urusan ekonomi bulan ini. Politbiro diperkirakan akan mengadakan pertemuan bulanan pada akhir hari ini.
Karena Bank Sentral AS dan negara-negara maju lainnya tidak terburu-buru menurunkan suku bunganya, Tiongkok mungkin menghadapi periode permintaan eksternal yang lemah dalam jangka waktu yang lebih lama.
Menambah tantangan tersebut, Beijing terus menghadapi hambatan perdagangan karena AS menuduh Tiongkok mengekspor industrinya yang kelebihan kapasitas.
Para pejabat tahun ini menggarisbawahi perlunya pembangunan ekonomi berdasarkan inovasi di sektor-sektor maju.
Namun, para analis mengatakan permasalahan utama di negara ini berpusat pada penurunan properti yang berkepanjangan dan membengkaknya utang pemerintah daerah, yang telah melemahkan kepercayaan rumah tangga dan investor sehingga berdampak pada prospek perekonomian.
Meskipun pertumbuhan ekonomi kuartal pertama yang lebih kuat dari perkiraan memberikan dorongan yang baik untuk sisa tahun ini, pelemahan di beberapa bidang utama seperti penjualan ritel pada bulan Maret, keuntungan industri dan investasi properti menggarisbawahi tantangan bagi China dalam memicu kebangkitan permintaan secara luas.
Tiongkok telah menetapkan target pertumbuhan PDB sekitar 5,0 persen pada tahun 2024, sebuah target yang oleh para analis digambarkan sebagai target ambisius.(Reuters)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM